Jumat, 08 Maret 2019

MENENTUKAN WAKTU PANEN



MENENTUKAN WAKTU PANEN
 

A. Pengetahuan yang diperlukan dalam Menentukan waktu panen.

1. Untuk mendapatkan hasil yang diharapkan, maka hal penting yang harus dilakukan adalah  pemeliharaan tanaman selama fase siap produksi. Pada fase ini umur tanaman 1 bulan, perlu dilakukan penambahan pupuk. Penambahan pupuk disesuaikan keadaan tanaman, jika pertumbuhan baik tidak perlu pemupukan, tapi bila kurang baik disarankan menggunakan pupuk Growmore Pospat tinggi. Jika ada gulma, maka lakukan penyiangan gulma disekitar tanaman. Setelah umur 60 hari setelah tanam, harus dilakukan pinching (membuang tunas samping untuk bunga krisan tujuan standart) dan  tipe sprey lakukan toping (membuang bunga pertama).

Gambar 1. pembibitan
  • Aplikasi pupuk susulan
    Setelah tanaman memasuki vase generatif, yaitu tanaman telah berumur 30 hari, maka perlu diaplikasikan pupuk NPK dengan dosis 50 gram per meter persegi, dengan cara pupuk dimasukkan pada larikan antar barisan tanaman.

Gambar 2. tanaman vase generatif
  •  Pengendalian hama 
Gambar 3. pengendalian hama
     Untuk dapat menanggulangi hama, penyakit dan gulma yang mengganggu tanaman,  secara  garis  besar  dapat  ditempuh  dengan  dua  cara  ,  cara preventif dan kuratif . Cara preventif, yaitu tindakan yang dilakukan sebelum tanaman diserang hama dan penyakit dan gulma. Diantaranya yaitu dengan:
a). Pengolahan tanah sempurna,  b). Menanam kultivar yang resisten, c). Mendesinfeksi  Mengingat  tanaman  krisan  adalah  tanaman  hari  panjang, maka untuk mendapatkan bunga yang diharapkan sesuai dengan waktu yang dibutuhkan, maka perlu dilakukan penambahan cahaya pada tanaman. Penambahan cahaya bertujuan untuk memenuhi kebutuhan tanaman akan cahaya matahari, untuk memacu pertumbuhan organ vegetatif.


Gambar 4. pemberian cahaya

     Untuk tujuan bunga potong, maka penambahan cahaya selama 4 jam sejak tanam,   sampai  umur  1  bulan.  Setelah  sebulan  penambahan  cahaya dihentikan. Teknik meletakan lampu yaitu dengan mengatur setiap titik lampu 3 m, dengan asumsi jangkauan setiap titik lampu 1,5 m. gunakan lampu pijar 75 watt atau lampu mengandung ultra violet 15 watt. Pengaturan nyala lampu untuk penyinaran di malam hari, menggunakan timer. Matikan timer setelah tanaman memasuki vase generatif yaitu pada umur tanaman dilapangan 1 bulan dengan tinggi tanaman berkisar 35-45 cm. Jika tinggi tanaman belum tercapai yaitu kurang dari 35-45 cm, maka perlu ditambah waktu penerangan selama 1 minggu.
  • Pemeliharaan  tanaman
bibit/benih  dalam  larutan  kimia  d).  Mengadakan  rotasi  tanam  dan  e). Menanam tepat waktunya. Cara kuratif, dengan cara biologis, dengan menggunakan musuh alami yaitu predator, parasit dan patogen serangga. Cara kimia yaitu cara pemberantasan hama, penyakit, gulma dengan menggunakan pestisida
2. Tanaman krisan berbunga 3 bulan - 4 bulan setelah pindah tanam, tergantung pada varietas atau kultivar tanaman krisan tersebut. Pada krisan jenis standar penentuan stadium panen yang tepat adalah ketika bunga telah ½ mekar atau
3 hari - 4 hari sebelum mekar penuh. Untuk krisan jenis spray dapat dipanen dila 75% - 80% dari seluruh kuntum bunga dalam satu tangkai telah mekar penuh (Rukmana dan Mulyana, 1997).
Keadaan bunga siap panen adalah bunga telah mencapai ukuran penuh, intensitas warna hampir mencapai puncaknya, mahkota bunga terbuka 450 terhadap garis vertikal dan mata bunganya masih merapat (Hasim dan Resa,
1995). Sarwono (1992) melaporkan bahwa pemanenan sebaiknya dilakukan
sewaktu bunga mengandung banyak air yaitu sekitar pukul 06.00-08.00. Walupun demikian pemanenan dapat juga dilakukan pada pukul 16.00-17.00.

      Gambar 5. stadia kemekaran bunga
     Karena  pada  jam  tersebut  penghisapan  air  yang  dilakukan  oleh  tanaman berlangsung lebih banyak dari pada penguapanya. Jika pemanenan dilakukan pada siang hari, dikhawatirkan tanaman sudah mulai melakukan metabolisme secara aktif sehingga daya tahan bunga terhadap kelayuan menjadi rendah. Waktu panen yang paling baik adalah pada pagi hari, dimana pada suhu udara tidak terlalu tinggi dan saat tekanan turgor optimum. Cara panen bunga krisan yaitu  dengan  menentukan  tanaman  siap  panen,  kemudian  dipotong  pada tangkai bunga menggunakan gunting steril sepanjang 60 cm - 80 cm dengan menyisakan tunggal batang setinggi 20 cm – 30 cm dari permukaan tanah. Perkiraan hasil bunga krisan pada jarak 10 cm x 10 cm seluas 1 ha yaitu
800.000 tanaman.

3. Waktu panen yang paling baik adalah pagi hari (06.00-08.00) atau sore hari.

Akan tetapi bunga yang telah dipotong sebaiknya direndam di dalam larutan gula (glukosa), agar bunga tidak cepat layu.


Gambar 6. Bunga siap panen
  • Pengumpulan bunga yang telah dipotong
     Bunga Krisan yang telah dipotong langsung dikumpulkan di dalam wadah (tempat  bunga),  segera  disimpan  di  tempat  yang  teduh  dan  aman, terhindar dari percikan air atau kotoran lainnya, sehingga bunga terjaga dari kerusakan yang dapat menurunkan kualitas bunga krisan.
  • Pengangkutan ke Tempat Sortasi
     Setelah  selesai  dikumpulkan,  bunga  krisan  diangkut  ke  tempat  sortasi untuk diseleksi. Di tempat sortasi, sebaiknya pangkal tangkai bunga direndam dulu di dalam bak berisi air bersih agar bunga tidak cepat layu.
  • Seleksi Kualitas
    Bunga krisan hasil panen diletakkan di atas meja, dipisahkan menurut jenis dan warna bunga. Bunga diperiksa satu persatu untuk melihat tingkat kemekaran bunga, panjang-pendek, lurus-bengkok, besar-kecil, dan tegar- lemas (vigor), serta kebersihan daun.
  • Pengelompokan (Gradding) dan Pengikatan Bunga (Bunching)
     Krisan yang telah diseleksi dilakukan pengikatan (grading) kemudian diikat dengan menggunakan tali atau karet dalam jumlah tertentu.
Dalam menentukan grade, hal yang diperhatikan adalah sebagai berikut:
o Panjang tangkai
o Diameter batang bunga
o Diameter bunga saat dipanen
o Kemekaran bunga saat dipanen
o Jumlah bunga mekar dalam batang
o Kesegaran bunga
o Keadaan tangkai bunga
o Keseragaman kultivar
o Keadaan daun 1/3 bagian o Keadaan daun 2/3 bagian o Hama dan penyakit
o Kelenturan
o Jumlah dalam kemasan
o Bentuk rangkaian dalam kemasan
o Pembungkus
o Pengikat
  • Perlakuan pasca panen
     Pada waktu pemanenan bunga sebaiknya dilakukan juga seleksi bunga berdasarkan kualitasnya (grade I dan II). Bunga yang tidak termasuk grade I dan II, sebaiknya tidak dipanen dan dibuang pada saat pembongkaran tanaman. Kriteria untuk grade I dan II adalah sebagai berikut, (Soekarwati,
1999):
  • Grade I
     Bunga mekar (tidak terlalu mekar atau terlalu kuncup), segar, tidak bergerombot, tidak terserang hama penyakit seperti apid, thrips dan sebagainya, pada pinggir bunga tidak ada busuk kehitaman; batang besar (sesuai dengan jenisnya), tegar, lurus dan panjang minimal 75 cm; daun hijau segar, tidak kering dan tidak terserang hama penyakit, seperti leaf miner, white rust, dan sebagainya; Bentuk bunga normal dan tidak ada kelainan-kelainan yang menyimpang dari bentuk atau warna aslinya.
  • Grade II
     Bunga mekar, segar, boleh bergerombol tetapi tidak terserang hama penyakit; batang boleh agak kecil tetapi harus lurus dengan panjang minimal 50 cm; kriteria lain sama dengan kriteria grade I dengan sedikit toleransi, misalnya jika daun terserang hama penyakit tetapi tidak terlalu parah masih dapat dimasukkan dalam grade II.  Pada saat panen, bunga langsung dilakukan pengikatan di lapangan. Bunga yang diikat adalah yang sejenis dan sama gradenya. Jumlah tangkai bunga per ikat disesuaikan   dengan   besarnya   diameter   bunga,   yaitu   minimal berdiameter 20 cm bila dibungkus dan jumlah tangkainya minimal 10 tangkai bunga. Bunga yang sudah diikat, disimpan dalam wadah yang berisi air. Setelah 10 ikat, ikatan tersebut sebaiknya cepat dibawa ke bagian sortasi dan dibungkus dengan kertas pembungkus. Produktifitas krisan cukup baik jika diperoleh 5 bungkus setiap 1 m2 atau 50 tangkai
bunga per m2.

4. Penyimpanan sementara dilakukan untuk penyimpanan bunga dalam jangka waktu pendek (kurang dari 1 hari) yaitu di suhu ruang dengan merendam pangkal tangkainya di dalam bak berisi air bersih. Penyimpanan untuk persediaan (stok) dilakukan untuk jangka waktu yang agak lama bunga harus disimpan di dalam ruang penyimpanan berpendingin (cold storage) dengan
temperatur sekitar 50C dan kelembaban udara yang tinggi, sekitar 90%.
Gambar 7. Penyimpanan bunga
  • Pengepakan
     Untuk  pengiriman  ke  tempat  penjualan,  bunga  krisan  harus  dikemas dalam  karton  atau  kontainer  plastik  yang  berukuran  sesuai  dengan panjang  maksimal bunga, sehingga bunga  bisa diatur  rapi dan  tetap terjaga kualitasnya. Dalam satu karton berukuran 100 x 40 x 40 cm dapat diisi dengan 25 bungkus krisan @ 10 tangkai. Pada karton berukuran 88 x
40 x 40 cm diisi 30 - 35 bungkus @ 10 tangkai. Pada bidang yang berukuran 40 x 40 cm diberi lubang-lubang sebagai tempat pegangan tangan dan juga untuk ventilasi udara. Faktor yang perlu diperhatikan dalam pengangkutan adalah penentuan alat angkutan yang cocok dengan jarak tempuh ke tempat pemasaran. Untuk tujuan pemasaran dengan jarak tempuh yang jauh dapat dipilih alat angkut yang dilengkapi fasilitas pendingin yang bersuhu 70C - 80C dan kelembaban 60% - 70%. Kemasan berisi bunga krisan kemudian disusun secara teratur, rapi dan tidak longgar, dalam bak atau box alat angkut.

Gambar 8. Pengepakan bunga
  • Fumigasi
     Fumigasi dilakukan pada krisan tujuan ekspor (bila dipersyaratkan). Fumigasi harus dilakukan secara tepat karena akan mengganggu vase life

Pengiriman

     Pengiriman bunga krisan dengan mobil boks yang sebaiknya dilengkapi dengan pengatur suhu. Selama perjalanan, temperatur di dalam box mobil diusahakan rendah dan stabil pada temperatur sekitar 120C, sehingga kesegaran bunga tetap terjaga dan bunga diterima konsumen dalam keadaan baik.

B. Keterampilan yang diperlukan dalam Menentukan Waktu Panen.
1. Menentukan stadia kemekaran bunga dilapangan
2. Menetapkan waktu panen sesuai kriteria yang ditentukan
3. Penyimpanan waktu panen
C. Sikap kerja yang diperlukan dalam Menentukan waktu panen.
Harus bersikap secara :
1.  Cermat dan  teliti
2.  Taat asas dalam mengaplikasikan langkah-langkah kerja.
3.  Kreatif dalam memodifikasi setiap langkah kerja.

Lihat Video Berikut

0 Comments:

Posting Komentar