MENENTUKAN WAKTU PANEN
A. Pengetahuan yang diperlukan dalam Menentukan waktu panen.
1. Untuk mendapatkan hasil yang diharapkan, maka hal penting
yang harus dilakukan adalah pemeliharaan tanaman selama fase siap produksi.
Pada fase ini umur tanaman 1 bulan, perlu dilakukan penambahan pupuk.
Penambahan pupuk disesuaikan keadaan tanaman, jika pertumbuhan baik tidak perlu
pemupukan, tapi bila kurang baik disarankan menggunakan pupuk Growmore Pospat
tinggi. Jika ada gulma, maka lakukan penyiangan gulma disekitar tanaman.
Setelah umur 60 hari setelah tanam, harus dilakukan pinching (membuang tunas
samping untuk bunga krisan tujuan standart) dan
tipe sprey lakukan toping (membuang bunga pertama).
Gambar 1. pembibitan
- Aplikasi pupuk susulan
Setelah tanaman memasuki vase generatif, yaitu tanaman telah
berumur 30 hari, maka perlu diaplikasikan pupuk NPK dengan dosis 50 gram per
meter persegi, dengan cara pupuk dimasukkan pada larikan antar barisan tanaman.
Gambar 2. tanaman vase generatif
- Pengendalian hama
Gambar 3. pengendalian hama
Untuk dapat menanggulangi hama, penyakit dan gulma yang
mengganggu tanaman, secara garis
besar dapat ditempuh
dengan dua cara , cara preventif dan kuratif . Cara preventif,
yaitu tindakan yang dilakukan sebelum tanaman diserang hama dan penyakit dan
gulma. Diantaranya yaitu dengan:
a). Pengolahan tanah sempurna, b). Menanam kultivar yang resisten, c). Mendesinfeksi Mengingat tanaman krisan adalah tanaman hari panjang, maka untuk mendapatkan bunga yang diharapkan sesuai dengan waktu yang dibutuhkan, maka perlu dilakukan penambahan cahaya pada tanaman. Penambahan cahaya bertujuan untuk memenuhi kebutuhan tanaman akan cahaya matahari, untuk memacu pertumbuhan organ vegetatif.
a). Pengolahan tanah sempurna, b). Menanam kultivar yang resisten, c). Mendesinfeksi Mengingat tanaman krisan adalah tanaman hari panjang, maka untuk mendapatkan bunga yang diharapkan sesuai dengan waktu yang dibutuhkan, maka perlu dilakukan penambahan cahaya pada tanaman. Penambahan cahaya bertujuan untuk memenuhi kebutuhan tanaman akan cahaya matahari, untuk memacu pertumbuhan organ vegetatif.
Untuk tujuan bunga potong, maka penambahan cahaya selama 4
jam sejak tanam, sampai umur
1 bulan. Setelah
sebulan penambahan cahaya dihentikan. Teknik meletakan lampu
yaitu dengan mengatur setiap titik lampu 3 m, dengan asumsi jangkauan setiap titik lampu 1,5 m.
gunakan lampu pijar 75 watt atau lampu mengandung ultra violet 15 watt.
Pengaturan nyala lampu untuk penyinaran di malam hari, menggunakan timer.
Matikan timer setelah tanaman memasuki vase generatif yaitu pada umur tanaman
dilapangan 1 bulan dengan tinggi tanaman berkisar 35-45 cm. Jika tinggi tanaman
belum tercapai yaitu kurang dari 35-45 cm, maka perlu ditambah waktu penerangan
selama 1 minggu.
- Pemeliharaan tanaman
bibit/benih
dalam larutan kimia
d). Mengadakan rotasi
tanam dan e). Menanam tepat waktunya. Cara kuratif,
dengan cara biologis, dengan menggunakan musuh alami yaitu predator, parasit
dan patogen serangga. Cara kimia yaitu cara pemberantasan hama, penyakit, gulma
dengan menggunakan pestisida
2. Tanaman krisan berbunga 3 bulan - 4 bulan setelah pindah
tanam, tergantung pada varietas atau kultivar tanaman krisan tersebut. Pada
krisan jenis standar penentuan stadium panen yang tepat adalah ketika bunga
telah ½ mekar atau
3 hari - 4 hari sebelum mekar penuh. Untuk krisan jenis
spray dapat dipanen dila 75% - 80% dari seluruh kuntum bunga dalam satu tangkai
telah mekar penuh (Rukmana dan Mulyana, 1997).
Keadaan bunga siap panen adalah bunga telah mencapai ukuran
penuh, intensitas warna hampir mencapai puncaknya, mahkota bunga terbuka 450
terhadap garis vertikal dan mata bunganya masih merapat (Hasim dan Resa,
1995). Sarwono (1992) melaporkan bahwa pemanenan sebaiknya
dilakukan
sewaktu bunga mengandung banyak air yaitu sekitar pukul
06.00-08.00. Walupun demikian pemanenan dapat juga dilakukan pada pukul
16.00-17.00.
Gambar 5. stadia kemekaran bunga
Karena pada jam
tersebut penghisapan air
yang dilakukan oleh
tanaman berlangsung lebih banyak dari pada penguapanya. Jika pemanenan
dilakukan pada siang hari, dikhawatirkan tanaman sudah mulai melakukan
metabolisme secara aktif sehingga daya tahan bunga terhadap kelayuan menjadi
rendah. Waktu panen yang paling baik adalah pada pagi hari, dimana pada suhu
udara tidak terlalu tinggi dan saat tekanan turgor optimum. Cara panen bunga
krisan yaitu dengan menentukan
tanaman siap panen,
kemudian dipotong pada tangkai bunga menggunakan gunting steril
sepanjang 60 cm - 80 cm dengan menyisakan tunggal batang setinggi 20 cm – 30 cm
dari permukaan tanah. Perkiraan hasil bunga krisan pada jarak 10 cm x 10 cm
seluas 1 ha yaitu
800.000 tanaman.
3. Waktu panen yang paling baik adalah pagi hari
(06.00-08.00) atau sore hari.
Akan tetapi bunga yang telah dipotong sebaiknya direndam di
dalam larutan gula (glukosa), agar bunga tidak cepat layu.
Gambar 6. Bunga siap panen
- Pengumpulan bunga yang telah dipotong
Bunga Krisan yang telah dipotong langsung dikumpulkan di
dalam wadah (tempat bunga), segera
disimpan di tempat
yang teduh dan
aman, terhindar dari percikan air atau kotoran lainnya, sehingga bunga
terjaga dari kerusakan yang dapat menurunkan kualitas bunga krisan.
- Pengangkutan ke Tempat Sortasi
Setelah selesai dikumpulkan,
bunga krisan diangkut
ke tempat sortasi untuk diseleksi. Di tempat sortasi,
sebaiknya pangkal tangkai bunga direndam dulu di dalam bak berisi air bersih
agar bunga tidak cepat layu.
- Seleksi Kualitas
Bunga krisan hasil panen diletakkan di atas meja, dipisahkan
menurut jenis dan warna bunga. Bunga diperiksa satu persatu untuk melihat
tingkat kemekaran bunga, panjang-pendek, lurus-bengkok, besar-kecil, dan tegar-
lemas (vigor), serta kebersihan daun.
- Pengelompokan (Gradding) dan Pengikatan Bunga (Bunching)
Krisan yang telah diseleksi dilakukan pengikatan (grading)
kemudian diikat dengan menggunakan tali atau karet dalam jumlah tertentu.
Dalam menentukan grade, hal yang diperhatikan adalah sebagai
berikut:
o Panjang tangkai
o Diameter batang bunga
o Diameter bunga saat dipanen
o Kemekaran bunga saat dipanen
o Jumlah bunga mekar dalam batang
o Kesegaran bunga
o Keadaan tangkai bunga
o Keseragaman kultivar
o Keadaan daun 1/3 bagian o Keadaan daun 2/3 bagian o Hama
dan penyakit
o Kelenturan
o Jumlah dalam kemasan
o Bentuk rangkaian dalam kemasan
o Pembungkus
o Pengikat
- Perlakuan pasca panen
Pada waktu pemanenan bunga sebaiknya dilakukan juga seleksi
bunga berdasarkan kualitasnya (grade I dan II). Bunga yang tidak termasuk grade
I dan II, sebaiknya tidak dipanen dan dibuang pada saat pembongkaran tanaman.
Kriteria untuk grade I dan II adalah sebagai berikut, (Soekarwati,
1999):
- Grade I
Bunga mekar (tidak terlalu mekar atau terlalu kuncup),
segar, tidak bergerombot, tidak terserang hama penyakit seperti apid, thrips
dan sebagainya, pada pinggir bunga tidak ada busuk kehitaman; batang besar
(sesuai dengan jenisnya), tegar, lurus dan panjang minimal 75 cm; daun hijau
segar, tidak kering dan tidak terserang hama penyakit, seperti leaf miner,
white rust, dan sebagainya; Bentuk bunga normal dan tidak ada kelainan-kelainan
yang menyimpang dari bentuk atau warna aslinya.
- Grade II
Bunga mekar, segar, boleh bergerombol tetapi tidak terserang
hama penyakit; batang boleh agak kecil tetapi harus lurus dengan panjang
minimal 50 cm; kriteria lain sama dengan kriteria grade I dengan sedikit
toleransi, misalnya jika daun terserang hama penyakit tetapi tidak terlalu
parah masih dapat dimasukkan dalam grade II.
Pada saat panen, bunga langsung dilakukan pengikatan di lapangan. Bunga
yang diikat adalah yang sejenis dan sama gradenya. Jumlah tangkai bunga per
ikat disesuaikan dengan besarnya
diameter bunga, yaitu
minimal berdiameter 20 cm bila dibungkus dan jumlah tangkainya minimal
10 tangkai bunga. Bunga yang sudah diikat, disimpan dalam wadah yang berisi
air. Setelah 10 ikat, ikatan tersebut sebaiknya cepat dibawa ke bagian sortasi
dan dibungkus dengan kertas pembungkus. Produktifitas krisan cukup baik jika
diperoleh 5 bungkus setiap 1 m2 atau 50 tangkai
bunga per m2.
4. Penyimpanan sementara dilakukan untuk penyimpanan bunga
dalam jangka waktu pendek (kurang dari 1 hari) yaitu di suhu ruang dengan
merendam pangkal tangkainya di dalam bak berisi air bersih. Penyimpanan untuk
persediaan (stok) dilakukan untuk jangka waktu yang agak lama bunga harus
disimpan di dalam ruang penyimpanan berpendingin (cold storage) dengan
temperatur sekitar 50C dan kelembaban udara yang tinggi,
sekitar 90%.
- Pengepakan
Untuk pengiriman ke
tempat penjualan, bunga
krisan harus dikemas dalam
karton atau kontainer
plastik yang berukuran
sesuai dengan panjang maksimal bunga, sehingga bunga bisa diatur
rapi dan tetap terjaga
kualitasnya. Dalam satu karton berukuran 100 x 40 x 40 cm dapat diisi dengan 25
bungkus krisan @ 10 tangkai. Pada karton berukuran 88 x
40 x 40 cm diisi 30 - 35 bungkus @ 10 tangkai. Pada bidang
yang berukuran 40 x 40 cm diberi lubang-lubang sebagai tempat pegangan tangan
dan juga untuk ventilasi udara. Faktor yang perlu diperhatikan dalam
pengangkutan adalah penentuan alat angkutan yang cocok dengan jarak tempuh ke tempat
pemasaran. Untuk tujuan pemasaran dengan jarak tempuh yang jauh dapat dipilih
alat angkut yang dilengkapi fasilitas pendingin yang bersuhu 70C - 80C dan
kelembaban 60% - 70%. Kemasan berisi bunga krisan kemudian disusun secara
teratur, rapi dan tidak longgar, dalam bak atau box alat angkut.
Gambar 8. Pengepakan bunga
- Fumigasi
Fumigasi dilakukan pada krisan tujuan ekspor (bila
dipersyaratkan). Fumigasi harus dilakukan secara tepat karena akan mengganggu
vase life
Pengiriman
Pengiriman bunga krisan dengan mobil boks yang sebaiknya
dilengkapi dengan pengatur suhu. Selama perjalanan, temperatur di dalam box
mobil diusahakan rendah dan stabil pada temperatur sekitar 120C, sehingga
kesegaran bunga tetap terjaga dan bunga diterima konsumen dalam keadaan baik.
B. Keterampilan yang diperlukan dalam Menentukan Waktu
Panen.
1. Menentukan stadia kemekaran bunga dilapangan
2. Menetapkan waktu panen sesuai kriteria yang ditentukan
3. Penyimpanan waktu panen
C. Sikap kerja yang diperlukan dalam Menentukan waktu panen.
Harus bersikap secara :
1. Cermat dan teliti
2. Taat asas dalam
mengaplikasikan langkah-langkah kerja.
3. Kreatif dalam
memodifikasi setiap langkah kerja.
Lihat Video Berikut
0 Comments:
Posting Komentar